Senin, 23 Mei 2011

Potato Head....makanan terbaru....

Potato Head
Laksmi Pamuntjak
  (doc. NCC)
Pacific Place Mall 651A
Semanggi Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta Selatan
Tel. 5797 3322

Saking begitu hebohnya, Anda nyaris lupa bahwa di balik tempat gaul terbaru di kota ini mungkin ada cerita yang lebih seru. Satu versi: “Potato Head” adalah nama julukan sang pemilik, pemberian sang papa tersayang, setelah bertahun-tahun bermalas-malasan. Restoran ini juga pemberian papa, untuk memastikan masa bermalas-malasan ini berakhir (ini berita baik buat kita).

Setidaknya itulah cerita yang beredar, yang artinya setiap keganjilan yang Anda lihat dalam ruangan adalah hasil bermalas-malasan produktif si Kepala Kentang—mulai dari kereta plastik warna susu di meja Anda, sampai mosaik kerai jendela bandel yang menyelubungi dinding dan sekujur langit-langit. Toh tempat ini memiliki atmosfer terbuka yang manis; di luar, ruang duduk al fresco¬-nya ditata dengan kursi-kursi lounge lebar, sementara bagian dalamnya memperlihatkan ruang makan panjang yang entah kenapa tetap terasa nyaman meski dengan desain yang sedikit kelewatan itu. Bahkan rincian yang kedengarannya sangat ganjil—sebaris meja gaya kafe Paris di sepanjang mural riang yang menggambarkan seorang anak lelaki dengan perlengkapan menyelam terjun ke dalam dunia Spongebob, atau tangga yang yang tiba-tiba muncul seakan dari ketakberadaan—terasa tetap masuk akal.

Makanannya berlanggam Australasia; setidaknya ini tafsir saya. Menyusuri menu restoran ini nyaris seperti membaca menu cafĂ© di Melbourne medio tahun ‘90-an, dengan suguhan panino sayur dan kemangi manis, Caesar Salad dalam berbagai gaya, bersama tomat panggang dan sup paprika manis dan berbagai hidangan penutup nan nikmat. Porsinya cukup, dan penyajiannya berseni tanpa berlebihan.

Akan selalu ada sesuatu dari Mediterania (trio flatbread); dari Asia (chicken tikka wrap yang agak gepeng); sesuatu yang rumahan (separuh ayam organik ramping yang dengan sopan diguyur sarinya sendiri, dengan kentang lumat lembut dan selada yang riang); dan perkawinan sesuatu yang lama dengan sesuatu yang baru (kakap panggang di atas asparagus berlabur minyak cabai), serta sesuatu dari Italia (penne dengan lobster bayi dalam saus merah dadu; spaghetti aglio olio e tonno dengan capers hijau, cabai, bawang putih, dan tomat ceri manis). Kentang gorengnya istimewa, demikian pula hidangan penutupnya.

Belum apa-apa, hidangan penutup di sini sudah jadi saingan berat Koi—tart karamel rum pisang hangat, apple berry crumble, dan sticky date pudding (puding kurma lengket) dengan toffee halus-mentega dan es krim vanila adalah beberapa hidangan penutup terbaik yang pernah saya rasakan di kota ini untuk beberapa saat. Pastikan Anda memesan tempat untuk makan siang; tempat ini sangat populer. Mereka juga buka pukul 7 pagi untuk sarapan.





yeyeyeye...
ternyata tanpa kita sadarim banyak makanan khasyang bisa kita olah sebagai makanan tradisi...
kita lihat ibukota kita dki jakarta telah menciptakan menu terbaru dan diolah menjadi rasa yang berbeda...
sok atuh baca blog saya....
YUMMY!!!!1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar